Beberapa hari ini kondisi tanggul lumpur Lapindo semakin kritis, tanggul penahan lumpur Lapindo dititik 21
(Desa Siring) hingga 10 (Desa Ketapang) mengalami kelongsoran pada hari kamis
(15/09/2011) lalu, ketinggian lumpur Lapindo menyamai tanggul penahan lumpur Lapindo yang
tingginya 11 meter dari permukaan,
Akibat kejadian longsornya tanggul penahan lumpur Lapindo, Badan Penangulangan Lumpur
Sidoarjo (BPLS) segera menyatakan tanggul
lumpur Lapindo dalam kondisi “SIAGA".
BPLS dibantu Kepolisian sektor Porong segera mengambil tindakan untuk melarang warga yang
berada disekitar tanggul penahan lumpur Lapindo, akibatnya puluhan warga
dan tukang ojek, penjual DVD serta pemandu wisata tidak lagi bisa bekerja.
Proses peninggian tanggul penahan lumpur Lapindo diareal pasca terjadinya longsoran lumpur Lapindo segera dilakukan oleh BPLS. Peninggian tanggul dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi luapan lumpur Lapindo ke jalur rel kereta api dan jalan Raya Porong.
Puluhan warga tukang ojek, penjual DVD dan pemandu wisata yang mencari
nafkah ditanggul berbondong-bondong segera mendatangi kantor BPLS, mereka
menanyakan kepastian kondisi “SIAGA” yang ditetapkan oleh BPLS kapan segera
berakhir.
“Untuk kebutuhan sehari-hari kami hanya mengandalkan pemebrian tamu yang
datang ke tanggul, kalau sekarang dilarang, darimana kami mencari nafkah,
apalagi pembayaran dari Lapindo sudah hampir satu tahun kami tidak mendapatkan
pembayaran cicilan,” Ungkap Herwati.
Sementara itu dari pihak BPLS belum bisa memastikan sampai kapan tanggul
dinyatakan dalam kondisi aman, “Kami belum bisa memastikan, tapi yang pasti
surat BPLS kepada Kepolisian menyatakan kondisi tanggul dalam beberapa hari ini
dalam kondisi siaga, saya harap warga bisa mengerti dan memaklumi,” Jelas Riko
Aditya, Petugas Pemantau Geohazard.
Deputi Operasional BPLS, Sofyan Hadi mengungkapkan, “untuk mengatisipasi
luberan lumpur Lapindo, kita segera membuat aliran lumpur ke sungai porong,
sedangkan kanal aliran air dibuat disemua titik pond (kolam penampungan) yang
terkoneksi ke saluran pembuangan sungai porong,”
Lumpur Lapindo yang berada dipusat semburan ketinggiannya saat ini sudah
mencapai 15 meter, meski kondisinya sudah mengering namun karena desakan lumpur
Lapindo basah yang ada dilapisan bawah, akan menyebabkan lumpur Lapindo meluber.
Lumpur Lapindo dari pusat semburan akan dialirkan ke sisi selatan yang
kondisinya masih bisa untuk menampung lumpur Lapindo.
Kondisi ini mengancam keamanan rel kerata api dan jalan Raya Porong yang
tidak jauh berada dibawah tanggul penahan lumpur Lapindo yang sewaktu-waktu
bisa jebol. Kondisi ini perlu mendapatkan pengawasan secara teliti dari BPLS.
Sementara
itu, Kepolisian Derah Jawa Timur segera mengambil tindakan dengan menempatkan
ratusan personilnya serta tim SAR untuk segera melakukan pengamanan pada jalur
arteri Raya Porong.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.