Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Kamis, 31 Maret 2011

Kawasan Tidak Layak Huni Semakin Luas

Wilayah yang menjadi korban lumpur Lapindo sudah semakin luas, sebelumnya wilayah 3 Desa yaitu, Desa Siring Barat, Jatirejo Barat dan Mindi 3 tahun berjuang dan tidak kujung jelas dan mendapatkan kepastian dari pemerintah.

Aliansi 45 RT yang terdiri dari Desa Mindi 18 RT, Desa Pamotan 8 RT, Desa Ketapang 12 RT, Desa Besuki 7 RT, menuntut untuk dimasukan ke dalam peta terdampak dan mendapatkan ganti rugi.

Semburan lumpur Lapindo yang tidak kunjung berhenti nampaknya terus memakan korban, dan wilayah dampak dari semburan terus lebih jauh, selain gelembung gas metana (bubble) yang terjadi di beberapa titik, amblesan tanah juga berpengaruh terhadap bangunan rumah warga, sehingga warga merasa kawatir dan mengungsi ke rumah saudaranya dan ada yang sewa rumah.

Gelembung gas metana (bubble) yang sering terjadi di luar semburan sudah memakan korban, warga siring yang menjadi korban kebakaran akibat gas metana yang keluar dari rumah warga secara tiba-tiba, 3 Rumah warga di RT 3 RW I Desa Siring Barat, Porong Sidoarjo, terbakar, Selasa malam (7/9/10). Dua orang terluka bakar parah.

Penderitaan yang berkepanjangan membuat kesabaran mereka akhirnya pupus, Warga desa itu melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan unjuk rasa. Tua-muda, laki-laki dan perempuan serta anak-anak turun berdemo, lalu mereka kembali memblokir jalan di kawasan Porong, Sidoarjo. Semua akses jalan, termasuk jalan alternatif dari Surabaya ke arah timur Jatim atau sebaliknya ditutup. Para pendemo juga menutup badan jalan dengan pasir dan batu serta puing-puing bangunan.

Pemda Kabupaten Sidoardjo bukan tidak memperjuangkan nasib mereka. Menurut Bupati Sidoarjo, Saiful ilah, upaya sudah dilakukan dengan meminta perhatian pemerintah pusat. Namun nyatanya masih berlarut-larut dan belum menunjukkan hasil. Aksi demo warga Sidoarjo baru bisa dihentikan setelah polisi diturunkan ke lapangan.

Proses penyelesaian secara politik sudah dilakukan berkali-kali, mulai dari DPRD Sidoarjo sampai DPR-RI, pansus lumpur sampai membentuk Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (TP2LS) pada Agustus 2007, sudah diluncurkan dan semua tidak membawa hasil.

Siapa yang bertanggung jawab???

Warga yang menjadi korban lumpur Lapindo meraskan hidup mereka seperti di lingkaran neraka, tidak jelas dan pasti apakah mereka mendapatkan ganti rugi??? sedangkan tuntutan ekonomi terus mengalir.

1 komentar:

Tinggal menunggu waktu untuk desa-desa yang lain....

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More