Warga Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, ramai-ramai menolak rencana eksploitasi gas alam di desa mereka yang akan dilakukan PT. Lapindo Brantas Inc. Warga masih trauma dengan terjadinya semburan Lumpur Panas di Porong, Sidoarjo, yang menyebabkan ribuan jiwa terusir dengan terpaksa dari kampung halamannya.
Kusnadi, salah seorang warga Desa Kalidawir, Jumat (04/03), mengatakan, selain trauma, warga menolak karena tidak mendapat keuntungan apapun atas eksploitasi gas alam tersebut. “Warga tak setuju pengeboran, khawatir bencana lumpur juga terjadi di sini," kata dia.
Jangankan dapat keuntungan, sejak ada proyek itu warga bahkan sudah dirugikan. Jalan desa selebar 2,5 meter kini rusak parah akibat dilewati truk tangki pengangkut gas bumi.
Eksploitasi ladang gas bumi di Kalidawir aktif berproduksi sejak enam tahun lalu. Manajer Area Lapindo Brantas Incorporated, Taryono, menjelaskan bahwa pengeboran di Kalidawir untuk memenuhi kebutuhan gas bumi nasional. Di antaranya memasok sejumlah wilayah di Sidoarjo dan Surabaya.
Lapindo mengebor sedalam 1.100 meter di bawah permukaan tanah. Di kawasan itu terdapat empat sumur yang menghasilkan 5.000.000 kaki kubik per hari. "Target kami 10.000.000 kaki kubik per hari," ujarnya.
Taryono menyatakan sumur gas di Kalidawir tidak ada hubungannya dengan pusat semburan lumpur Lapindo di Porong. Menurut tim geologi, sumur gas bumi di Kalidawir aman dan tidak berpotensi mengeluarkan semburan lumpur. Terbukti, katanya, selama beroperasi sumur Kalidawir tidak bermasalah.
Sumber : http://www.politikindonesia.com/index.php?k=nusantara&i=19465-Eksploitasi+Gas+Bumi+Lapindo+di+Kalidawir+Ditolak+Warga
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.