Satu lagi korban lumpur Lapindo tewas akibat menghirup gas metan dari semburan Lumpur Lapindo, Mulyadi (51 tahun), korban lumpur Lapindo asal Desa Siring Barat RT 12/ 02 Kecamatan Porong meninggal dunia, Rabu siang (08/06/2011) akibat gangguan pernafasan.
Meninggalnya Mulyadi diduga akibat keracunan gas metan. Sebelum meninggal, korban yang rumahnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari areal semburan di bekas sumur Banjar Panji I di Desa Renokenongo, milik PT. Lapindo Brantas Inc (LBI), sempat mengeluhkan sesak nafas.
Mustofa, tetangga korban, mengatakan Mulyadi sering mengeluhkan sesak nafas jika ada bau gas. "Seminggu ini Pak Mulyadi sering mengeluhkan sesak nafas saat ada bau lumpur. Warga yang tinggal di sekitar sini juga sering pusing jika bau lumpur mengarah ke sini," ungkap Mustofa.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Jatirejo Barat Masrukh pengurus Panti Asuhan Nurul Azhar mengatakan, Mulyadi meninggal akibat seringnya menghirup gas berbau busuk. "Di sini banyak yang terkena sesak nafas, apalagi jika bau gas yang keluar dari lumpur Lapindo mengarah ke arah barat. Banyak warga di sini yang merasa pusing dan mual-mual,"
Sebetulnya ada upaya melakukan pertolongan pertama dengan membawanya ke puskesmas setempat, Mulyadi meninggal saat dalam perjalanan ke Puskesmas Porong.
Lapindo dan Pemerintah tidak pernah memberikan perhatian secara serius soal lingkungan dan kesehatan warga yang masih tinggal di daerah areal semburan Lapindo.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.