Warga korban lumpur Lapindo yang saat ini cicilannya tersendat, berencana akan ke Jakarta untuk menghadap ke Presiden SBY. Warga yang terdiri dari perwakilan Desa Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedung Bendo akan berangkat, Senin (3/1/2011) sore.
Warga tersebut berharap supaya pemerintah mau membantu proses ganti rugi melalui cicilan tiap bulannya. Sebab setelah pembayaran rutin selama 6 bulan, kali ini tidak terbayar lagi selama 3 bulan terakhir.
"Kami akan ke Jakarta, bertemu Presiden. Saya pribadi akan membantu teman-teman memperjuangkan hal ganti rugi yang sudah tiga bulan ini tersendat," kata salah seorang warga Desa Renokenongo RT 18 RW 15 Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Untung Mulyo Slamet kepada detiksurabaya.com, Minggu (2/1/2011).
Minimal, lanjut Untung, jika memang pembayarannya harus dicicil, harus rutin tiap bulannya. Sebab warga korban lumpur hingga saat ini masih kekurangan khususnya biaya hidup. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari saja Untung juga harus berjualan kaset video bencana lumpur kepada wisatawan yang berkunjung.
"Sehari-hari kami masih kesulitan mencari biaya hidup. Kalau hanya menunggu hasil dari penjualan kaset, tidak cukup untuk makan. Lha wong hari liburnya saja kan nggak tentu," tambah pria yang kini berprofesi sebagai sopir ojek.
Warga korban lumpur tersebut besok berencana akan menggunakan bis menuju
Jakarta. Meski belum tentu akan membawa berapa orang, sebanyak empat perwakilan dari masing-masing Desa Siring, Renokenongo, Jatirejo dan Gedung Bendo terpaksa harus mengeluarkan biaya sendiri khusus untuk menemui Presiden
Warga tersebut berharap supaya pemerintah mau membantu proses ganti rugi melalui cicilan tiap bulannya. Sebab setelah pembayaran rutin selama 6 bulan, kali ini tidak terbayar lagi selama 3 bulan terakhir.
"Kami akan ke Jakarta, bertemu Presiden. Saya pribadi akan membantu teman-teman memperjuangkan hal ganti rugi yang sudah tiga bulan ini tersendat," kata salah seorang warga Desa Renokenongo RT 18 RW 15 Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Untung Mulyo Slamet kepada detiksurabaya.com, Minggu (2/1/2011).
Minimal, lanjut Untung, jika memang pembayarannya harus dicicil, harus rutin tiap bulannya. Sebab warga korban lumpur hingga saat ini masih kekurangan khususnya biaya hidup. Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari saja Untung juga harus berjualan kaset video bencana lumpur kepada wisatawan yang berkunjung.
"Sehari-hari kami masih kesulitan mencari biaya hidup. Kalau hanya menunggu hasil dari penjualan kaset, tidak cukup untuk makan. Lha wong hari liburnya saja kan nggak tentu," tambah pria yang kini berprofesi sebagai sopir ojek.
Warga korban lumpur tersebut besok berencana akan menggunakan bis menuju
Jakarta. Meski belum tentu akan membawa berapa orang, sebanyak empat perwakilan dari masing-masing Desa Siring, Renokenongo, Jatirejo dan Gedung Bendo terpaksa harus mengeluarkan biaya sendiri khusus untuk menemui Presiden
sumber:http://surabaya.detik.com/read/2011/01/02/140221/1537564/475/ganti-rugi-macet-korban-lumpur-adukan-lapindo-ke-sby
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.