Diduga menghirup kandungan gas metan dari semburan lumpur Lapindo, Putri pasangan Khoirul Adib dan Rida, warga RT10/RW02 Gempolsari Tanggulangin. Aulia Nadira Putri, bayi berusia 3,5 bulan meninggal dunia, Kamis (14/4). Bayi itu meninggal setelah dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo.
Menurut paman korban, Samari, pihak rumah sakit telah mendiagnosa Aulia menderita sesak napas, akibat menghirup gas metan dari lumpur Lapindo. Wilayah di sekitar semburan lumpur Lapindo, seperti di Desa Gempolsari, selama ini memang selalu dihantui bahaya dari gas metan.
Saat Dalam perawatan di RS Siti Hajar, dokter menyatakan korban terdiagnosa gas metan yang mengakibatkan sesak nafas. ''Tubuh korban yang masih bayi, tak kuat menerima bau gas yang selalui menghantui warga Gempolsari,'' tandasnya menirukan pernyataan dokter.
Hujan tangis pecah di rumah Khoirul Adib saat jenazah bayi perempuannya bernama Aulia Nadira Putri tiba di rumah duka di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Adib selama ini memang tidak diberitahu keluarga kalau anaknya sakit parah. Keluarganya khawatir Adib yang sakit-sakitan itu, bertambah parah sakitanya. ''Kakak ipar saya itu memang selama ini dikabari kalau korban baik-baik saja.
Begitu melihat anaknya meninggal lansung tak sadarkan diri hingga sempat lupa ingatan,'' terang Samari.
Letak Desa Gempolsari sendiri hanya berjarak sekitar 500 meter dari pusat semburan. Diduga, tubuh bayi tidak kuat hidup di tengah-tengah bahaya gas metan dan kondisinya rapuh.
Kondisi kehidupan keluarga korban pasangan Khoirul Adib dan Rida itu memang cukup memprihatinkan. Mereka adalah salah satu korban lumpur Lapindo yang belum menerima ganti rugi.
Sumber:mediaindonesia.com-beritajatim.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.