Gedung DPR kembali menjadi sasaran para pendemo, kali ini puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Jabodetabek-Banten.
Mereka menggelar aksi penolakan pembangunan gedung baru DPR. Dalam aksinya mereka menilai pembangunan gedung baru tidak ada relevansinya dengan peningkatan kerja maupun kinerja DPR.
Menurut salah satu pengunjuk rasa, Ahmad menjelaskan, seharusnya DPR malu untuk terus berupaya mewujudkan gedung baru DPR. Jika dilanjutkan, DPR hanya mementingkan penambahan fasilitas yang sebenarnya tidak signifikan bahkan begitu jomplang bila dipandang dari hasil kinerja DPR dari sisi legislasi.
"Coba lihat, berapa RUU yang disahkan menjadi UU, dari 70-an RUU hanya sedikit sekali yang disahkan," ujar Ahmad saat ditemui di sela-sela aksi, di depan gedung DPR, Jakarta, Kamis(14/4/2011).
Puluhan mahasiswa tersebut juga membagikan selebaran berjudul 'Rumah Rakyat Vs Rumah Wakil Rakyat: Sebuah Ironi'. Dalam pernyataan sikap tersebut mereka menuliskan tiga tuntutan. Pertama, pembatalan pembangunan gedung baru DPR. Kedua, konsistensi komitmen politik wakil rakyat dalam pembatalan pembangunan gedung baru DPR. Ketiga, meminta transparansi dan akuntabilitas keseluruhan proses pembangunan gedung baru DPR.
Sementara itu berdasarkan pemantauan Tribunnews.com, aksi tersebut tidak menganggu arus lalu lintas di Jalan Jenderal Gatot Subroto mengarah ke Slipi. Arus kendaraan terlihat lancar.
Aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di sekitar areal tersebut.
Mereka menggelar aksi penolakan pembangunan gedung baru DPR. Dalam aksinya mereka menilai pembangunan gedung baru tidak ada relevansinya dengan peningkatan kerja maupun kinerja DPR.
Menurut salah satu pengunjuk rasa, Ahmad menjelaskan, seharusnya DPR malu untuk terus berupaya mewujudkan gedung baru DPR. Jika dilanjutkan, DPR hanya mementingkan penambahan fasilitas yang sebenarnya tidak signifikan bahkan begitu jomplang bila dipandang dari hasil kinerja DPR dari sisi legislasi.
"Coba lihat, berapa RUU yang disahkan menjadi UU, dari 70-an RUU hanya sedikit sekali yang disahkan," ujar Ahmad saat ditemui di sela-sela aksi, di depan gedung DPR, Jakarta, Kamis(14/4/2011).
Puluhan mahasiswa tersebut juga membagikan selebaran berjudul 'Rumah Rakyat Vs Rumah Wakil Rakyat: Sebuah Ironi'. Dalam pernyataan sikap tersebut mereka menuliskan tiga tuntutan. Pertama, pembatalan pembangunan gedung baru DPR. Kedua, konsistensi komitmen politik wakil rakyat dalam pembatalan pembangunan gedung baru DPR. Ketiga, meminta transparansi dan akuntabilitas keseluruhan proses pembangunan gedung baru DPR.
Sementara itu berdasarkan pemantauan Tribunnews.com, aksi tersebut tidak menganggu arus lalu lintas di Jalan Jenderal Gatot Subroto mengarah ke Slipi. Arus kendaraan terlihat lancar.
Aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di sekitar areal tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.