Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Selasa, 31 Mei 2011

Aksi 5 Tahun Lumpur Lapindo

Ratusan korban lumpur Lapindo di Kecamatan Porong dan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memperingati acara lima tahun semburan lumpur lapindo di lokasi tanggul lumpur, Minggu (29/5/2011). Aksi yang di ikuti oleh warga korban lumpur lapindo yang di dalam peta terdampak maupun di luar peta terdampak serta di ikuti juga dari 45 RT yang belum masuk peta terdampak.

Aksi peringatan lima tahu luapan lumpur Lapindo ini diperingati di area tanggul atau lebih tepatnya di dekat posko pemantau Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Selain diisi dengan orasi peringatan lima tahun semburan lumpur Lapindo ini juga diisi dengan aksi kesenian seperti nyanyi-nyanyian dan puisi dari anak-anak korban luapan lumpur lapindo.

Aksi korban lumpur lapindo yang berdatangan ke tanggul mulai pagi. Mereka membawa berbagai macam spanduk dan poster yang berisi tuntutan dan ungkapan hati mereka selama lima tahun menjadi korban semburan lumpur lapindo.

"Kami menginginkan pemerintah lebih tegas lagi dalam menangani masalah lumpur Lapindo ini. Jangan sampai pemerintah kalah dengan pengusaha," kata KH Abdul Fatah salah satu korban luapan lumpur Lapindo saat berorasi di hadapan korban lumpur yang lain, Minggu (29/5/2011).

Selain itu, ada teatrikal dari warga kanal barat yang menggambarkan derita warga akibat luapan lumpur. Abdul Fattah, warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, mengatakan bahwa peringatan kelima tersebut diikuti peserta yang lebih banyak. Warga yang pada peringatan sebelumnya tidak ikut kini bergabung. ”Kali ini kami warga korban lumpur bersatu. Kami menuntut agar kewajiban terhadap semua warga korban lumpur diselesaikan,” ucapnya.
Dalam aksi ini warga menyatakan menolak rencana aktivitas pengeboran yang akan di lakukan PT. Lapindo Brantas Inc di desa Kalidawir, warga tersebut khawatir terjadi hal yang sama dengan sebelumnya. 

Kegiatan istighotsah yang juga dipimpin Abdul Fattah diharapkan mampu menggugah pemerintah dan Lapindo Brantas Inc untuk segera melaksanakan kewajibannya. Meski sudah lima tahun berjalan, permasalahan tidak kunjung selesai.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More