Lima warga Sidoarjo yang tergabung dalam Paguyuban Korban Lumpur Lapindo Bersatu
mendatangi Rakernas dan Seminar Nasional BEM Seluruh Indonesia (SI) di
Balai Pertemuan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Mereka meminta
bantuan mahasiswa agar kembali menyuarakan derita korban Lumpur Lapindo.
"Sudah lima tahun masalah Lumpur Lapindo ini belum terselesaikan," ujar Agustinus, anggota Paguyuban Korban Lumpur Lapindo Bersatu pada wartawan di Balai Pertemuan UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (27/7/2011).
Agustinus Sixson merupakan warga Perum TAS 1 Sidoarjo menuturkan, berdasarkan berkas data korban ada 13.146 berkas, yang masuk peta terdampak dan diklaim oleh juru bayar PT Lapindo Brantas Inc. "Menurut data mereka sudah 71 persen yang sudah dibayarkan oleh Minarak Lapindo Jaya. Sangat jauh dari fakta di lapangan" tuturnya.
"Sudah lima tahun masalah Lumpur Lapindo ini belum terselesaikan," ujar Agustinus, anggota Paguyuban Korban Lumpur Lapindo Bersatu pada wartawan di Balai Pertemuan UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (27/7/2011).
Agustinus Sixson merupakan warga Perum TAS 1 Sidoarjo menuturkan, berdasarkan berkas data korban ada 13.146 berkas, yang masuk peta terdampak dan diklaim oleh juru bayar PT Lapindo Brantas Inc. "Menurut data mereka sudah 71 persen yang sudah dibayarkan oleh Minarak Lapindo Jaya. Sangat jauh dari fakta di lapangan" tuturnya.
Agustinus mengatakan,
kedatangan jauh-jauh dari Sidoarjo ke Bandung sengaja karena mengetahui ada acara
tersebut. Ia pun mengaku menaruh harapannya pada mahasiswa untuk turut membantu perjuangan korban Lapindo.
"Kedatangan kami adalah agar teman-teman mahasiswa ikut mendorong proses percepatan penyelesaian korban Lapindo. Karena pada DPRD, DPR dan birokrasi lainnya sudah dilewati, tapi kami selalu mentok," katanya.
Agustinus menuturkan seharusnya Aburizal Bakrie segera menyelesaikan masalah korban Lumpur Lapindo ini. jangan hanya bicara saja di media Bakrie sudah menyelesaikan semua persoalan korban Lapindo "Seperti ini faktanya (bermasalah-red), seharusnya dicari dong kenapa belum selesai. Ada apa kok belum selesai, salahnya dimana. Kita itu ingin dimanusiakan," tuturnya.
Apalagi saat ini, sudah ada 45 RT yang menjadi korban baru luapan lumpur Lapindo. "Siapa yang mau tanggung jawab, mereka tidak masuk dalam peta terdampak, pemerintah tidak memberika kepastian dan kejelasan kepada warga 45 RT," kata Agustinus.
Mereka pun membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan 'Wahai Kawan-kawan BEM Se-Indonesia Sudah Saatnya Kalian Selamatkan Sidoarjo dari Lumpur Lapindo dan Kejahatan HAM'. Mereka pun diterima perwakilan pengurus BEM SI untuk berdiskusi.
"Kedatangan kami adalah agar teman-teman mahasiswa ikut mendorong proses percepatan penyelesaian korban Lapindo. Karena pada DPRD, DPR dan birokrasi lainnya sudah dilewati, tapi kami selalu mentok," katanya.
Agustinus menuturkan seharusnya Aburizal Bakrie segera menyelesaikan masalah korban Lumpur Lapindo ini. jangan hanya bicara saja di media Bakrie sudah menyelesaikan semua persoalan korban Lapindo "Seperti ini faktanya (bermasalah-red), seharusnya dicari dong kenapa belum selesai. Ada apa kok belum selesai, salahnya dimana. Kita itu ingin dimanusiakan," tuturnya.
Apalagi saat ini, sudah ada 45 RT yang menjadi korban baru luapan lumpur Lapindo. "Siapa yang mau tanggung jawab, mereka tidak masuk dalam peta terdampak, pemerintah tidak memberika kepastian dan kejelasan kepada warga 45 RT," kata Agustinus.
Mereka pun membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan 'Wahai Kawan-kawan BEM Se-Indonesia Sudah Saatnya Kalian Selamatkan Sidoarjo dari Lumpur Lapindo dan Kejahatan HAM'. Mereka pun diterima perwakilan pengurus BEM SI untuk berdiskusi.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.