Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Kamis, 20 Januari 2011

Korban Lumpur 5 Tahun Menderita Tidak Berkesudahan

Hampir lima tahun Lumpur Lapindo telah menenggelamkan ribuan rumah penduduk, menghancurkan persawahan, gedung sekolah, Puskesmas dan puluhan pabrik serta tempat ibadah di tiga kecamatan: Porong, Tanggulangin dan Jabon. Penyelesaian yang ditawarkan pihak Lapindo tak jelas ujung pangkalnya. Lapindo selalu buat janji yang kemudian dengan muda diingkari dan dimangkiri. Pemerintah pun terlihat tunduk pada korporasi milik keluarga Bakrie itu. Sunami misalya harus mengalami penderitaan yang berkepanjangan setelah diusir paksa Lumpur Lapindo dari kampung halamnnya di Jatirejo RT.03 RW.01 Porong.

Sunami kini harus rela tinggal di bekas ruko Pasar Buah Porong, tanpa tetangga. Perempuan 52 tahun ini hanya ditemani kedua anaknya, tanpa didampingi sang suami lagi. Suaminya meninggal setelah dua tahun kampung mereka dihancurkan Lapindo.

Pada 2006, begitu lumpur panas menyembur, hidup Sunami dan keluarga jadi tidak keruan. Karena rumah yang dihuni bertahun hancur, mereka pun mengungsi ke Pasar Baru Porong. Setelah tiga bulan berdesak-desakan di pengapnya barak pengungsian, Sunami dan keluarga meneken tanda terima uang kontrak dari pihak Lapindo senilai Rp 5 juta, yang berarti mereka harus hengkang dari pengungsian. Mereka lalu mengontrak sebuah rumah di Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin.

Sunami hanya mampu menyewa tempat tinggal itu selama satu tahun. Sebab, uang kontrakan yang diterimanya harus juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Maklum, Sunami tak punya penghasilan lagi begitu warung miliknya turut ditenggelamkan lumpur Lapindo. Sementara suami Sunami waktu itu sudah tidak bisa bekerja. Sewaktu di kampung Jatirejo, suami Sunami bekerja sebagai buruh tani dan pemungut sampah. Pekerjaan itu otomatis musnah begitu Desa Jatirejo luluh lantak.

Setahun hidup di rumah kontrakan, suami Sunami uring-uringan dan mulai sakit-sakitan. Setelah masa kontrak habis, Sunami mengajak suaminya dan kedua anaknya hijrah ke Gunung Gangsir, Pasuruan, sebab di sanalah kebanyakan keluarga mereka tinggal, persisnya di Desa Merangen.  Sunami menempati salah satu rumah saudaranya. Suami Sunami, yang sudah sakit-sakitan itu, akhirnya meninggal di sana, tepatnya pada 5 Juni 2008.

sambil meneteskan mata mengingat kejadian 2 tahun silam sunami menceritakan saat–saat suaminya meninggal  “Suami saya sudah meninggal, sudah dua tahun meninggalnya. Setelah kampung saya tenggelam oleh lumpur Lapindo, suami saya tidak mau kerja, suka menyendiri di kamar sendirian. Sering, setelah melihat tanggul penahan lumpur, pulang jadi marah-marah tidak jelas. Mungkin mikir rumahnya yang tenggelam lumpur. Pada 2008, suami saya sakit-sakitan, lalu meninggal."

Tiga bulan setelah suaminya meninggal, Sunami bermaksud pindah lagi. Ia tidak mau merepotkan saudara-saudaranya di Gunung Gangsir, apalagi ia tidak bekerja apa-apa di sana. Ia pun meminjam uang sebesar Rp 1,5 juta dari adiknya buat menyewa rumah selama satu tahun. Sunami dan kedua anaknya memilih sewa rumah di Jatirejo Barat, persis sebelah barat Jalan Raya Porong.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More