Situs WikiLeaks kembali
membocorkan data kawat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) tentang
Indonesia. Dari dokumen tersebut, WikiLeaks menyebut menteri-menteri
yang dapat dijadikan mitra komprehensif AS.
SAAT
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan Kabinet Indonesia
Bersatu jilid II, Duta besar AS waktu itu, Cameron Hume mengirim pesan
ke Washington soal susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. Dia memberikan
daftar nama-nama menteri yang potensial menjadi sekutu AS.
Mereka adalah Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri
Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Dr Endang Rahayu Sedyaningish
sebagai Menteri Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta,
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Luar Negeri Marty
Natalegawa.
Di bidang ekonomi, ada Sri Mulyani
Indrawati yang menjabat Menkeu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
dan Menteri Perindustrian MS Hidayat yang menurut Kedubes AS disambut
baik para pebisnis. Menko Perekonomian Hatta Rajasa disebutkan sebagai
sekutu kuat SBY walau dianggap tidak punya jejak rekam untuk reformasi
ekonomi.
Pemilihan Dr Endang Rahayu Sedyaningsih
sebagai Menkes disambut gembira oleh AS. “Ini adalah pertanda baik,”
demikian tanggapan Kedubes AS. Endang diakui mereka dekat dengan USAID.
Sementara Menteri LH Gusti M Hatta juga ditandai sebagai ‘akademisi yang
dihormati’.
Polhukam menjadi bidang yang sangat
penting. Kedubes AS menyebutkan tokoh kunci yang harus dipegang adalah
Menko Polhukam Djoko Suyanto yang rupanya alumni pelatihan di Nellis Air
Force Base. Satu lagi adalah Menhan Purnomo Yusgiantoro. “..telah
bekerja dengan kita dahulu untuk hal kontraterorisme, energi dan
lainnya.”
Nah, menteri SBY yang paling penting di
mata AS rupanya adalah Menlu Marty Natalegawa. Bahkan Kedubes AS
Jakarta meminta Washington memberi perlakuan khusus.
■ Indra Maliara
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.