Di mata Amerika Serikat, Indonesia merupakan negara yang perlu dipantau terus-menerus. Buktinya, kendati Pemilu masih tiga tahun lagi, rupanya negeri Paman Sam sudah memonitor siapa kira-kira yang akan menggantikan Presiden SBY. Dalam perkiraan AS, Ketum PAN Hatta Rajasa dan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan maju dalam Pilpres 2014. Demikian terungkap dalam situs Wikileaks, Kamis (25/8/2011). Di situ terdapat sebuah dokumen Kedubes AS Jakarta berkode 10JAKARTA68 yang dibuat tanggal 19 Januari 2010 silam, dengan judul ‘Menatap Pemilu, Parpol di Indonesia Memilih Pemimpin Baru’.
DALAM
laporannya ke Washington, Kedubes AS memantau perkembangan parpol di
Indonesia untuk kontestasi Pilpres 2014. ”Sebagaimana Indonesia
menggelar Pilkada pada 2010, Rajasa dan Bakrie akan mulai memposisikan
diri mereka sebagai kandidat Presiden 2014,” demikian analisa mereka.
Bukan itu saja, perwakilan AS di
Indonesia juga akan memantau kongres-kongres partai politik besar di
Indonesia. Karena di situlah akan muncul kandidat Pilpres 2014. “Ini
adalah tahun kunci untuk parpol dan kandidat untuk memposisikan diri
mereka di Pilpres 2014, karena Indonesia menggelar Pilkada di seluruh
negeri,” sambung laporan itu kepada Washington.
Parpol mana lagi yang dipantau AS?
Rupanya mereka menunggu Kongres PDIP dan Partai Demokrat. Jadi, PDIP,
Demokrat, Golkar dan PAN dianggap paling potensial untuk bertarung di
Pilpres 2014 mendatang. “Partai oposisi besar PDIP dan partainya
Presiden SBY, Partai Demokrat, akan memilih ketua partai baru pada
kongres bulan April dan Mei,” demikian laporan mereka.
Seperti diketahui, dalam Kongres PD
tahun lalu di Bandung, Anas Urbaningrum menjadi ketua yang baru.
Sedangkan PDIP tetap dipegang Megawati Soekarnoputri. Namun begitu,
dokumen tersebut tidak menjelaskan soal Anas dan Mega terkait Pilpres
2014.
■ Ishak H Pardosi
http://monitorindonesia.com/?p=45841
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.