Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Jumat, 19 Agustus 2011

Perumahan Korban Lumpur Lapindo Kahuripan Nirwana, Belum Merasakan Merdeka


3 Tahun sudah warga menempati rumah yang dibangun PT Multi Mahsyur Sejahtera (MMS), ganti rugi 80% persen dari Lapindo Brantas Inc. Sampai sekarang juga tidak jelas kapan kepastian warga Kahuripan Nirwana bisa menerima sertifikat kepemilikan rumahnya, padahal pembelian rumah tersebut di lakukan warga secara tunai.

Perumahan Kahuripan Nirwana yang diklaim Aburizal Bakrie sebagai keberhasilan dalam proses penyelesaian korban lumpur Lapindo, kenyataan tidak sesuai fakta seperti apa yang di ucapkannya, 1.955 unit rumah yang dibangun untuk korban lumpur Lapindo, di atas lahan seluas 42 Hektar di Desa Jati, Desa Cemengkalang, Desa Sumput dan Desa Entalsewu Kab. Sidoarjo, ternyata masih banyak menyimpan sejumlah persoalan status tanah yang belum di selesaikan oleh MMS selaku pengembang.

Sugeng Supri Aji salah satu koordinator dari warga Kahuripan Nirwana menuturkan, " Selama ini warga sudah sangat sabar dan kooperatif, tapi pihak MMS selalu berkelit dan menghidar setiap kali diminta untuk bertemu, warga hanya diberikan janji saja, dan selalu dibenturkan dengan BPN,"

Dari 1.955 unit rumah yang di bangun. baru 74 sertifikat yang sudah di berikan kepada warga, dan 65 warga sudah melakukan akte jual beli (AJB) pada bulan maret tahun 2010 lalu, sampai sekarang juga belum menerima sertifikatnya, belum lagi persoalan listrik 530 unit rumah warga sampai sekarang belum terpasang aliran listrik, banyak warga harus mengeluarkan biaya sendiri yang jumlahnya tidak sedikit hanya untuk bisa mendapatkan penerangan aliran listrik.

Apa yang di ucapkan Aburizal Bakrie di Detik.com pada tanggal 25 Januari 2011 di bandung, tidak terbukti sama sekali dan berbeda dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di Sidoarjo, justru apa yang diucapkan Aburizal Bakrie korban lumpur Lapindo menjadi Milyader dan sudah makmur sejahtera, pernyataan tersebut malah membuat korban lumpur Lapindo yang menghuni di Kahuripan Nirwana marah, sampai acara yang di selenggarkan di areal Kahuripan Nirwana oleh salah satu stasiun televisi milik grup Bakrie di usir warga.

Banyak warga yang berharap segera bisa memiliki surat kepemilikan rumahnya, karena satu-satunya modal warga untuk bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman modal usaha. Sampai kapan persoalan warga korban lumpur Lapindo bisa terselesaiakan jika Lapindo yang hanya selalu janji-janji saja kepada korban Lumpur Lapindo.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More