Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Jumat, 08 Oktober 2010

Korban Lumpur Gelar Mimbar Bebas

Meski telah menginap selama 50 hari di depan gedung DPRD Sidoarjo, namun semangat para korban lumpur Lapindo masih tetap membara.
Mereka yang berasal dari Desa Siring, Jatirejo dan Renokenongo Kecamatan Porong, serta warga Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin ini, sepakat bertahan di DPRD karena menolak 80 persen ganti rugi dibayar cicilan perbulan. Berkas lahan warga ini sebanyak 77 berkas ganti rugi jual beli.
Dibalik ketidakberdayaannya, mereka menggelar mimbar bebas di depan tenda tempat mereka bermukim sementara. Aksi yang sempat menjadi tontonan warga lain ini, selain diikuti kaum laki-laki juga diminati nenek-nenek.
Semuanya menyuarakan yang sama, menuntut agar ganti rugi segera dilunasi. Selain itu, mereka juga mengecam bupati dan DPRD yang dinilai tidak maksimal membantu penyelesaian ganti rugi korban lumpur Lapindo. “Kami sudah menderita selama lima tahun, mestinya pak bupati sebagai kepala daerah bisa menggunakan kewenangannya,” ujar Ny Wiwik, warga Desa Siring Porong.
Mereka sepakat, akan tetap bertahan di gedung wakil rakyat sampai tuntutan mereka dikabulkan. Selain itu, mereka berharap aksi ini tidak diusir oleh siapapun. “Kami di sini berjuang menuntut hak kami yang ditenggelamkan lumpur Lapindo,” kata Salamun, warga Desa Renokenongo Porong.
Bila nantinya diusir, katanya, mereka sepakat memboyong semua perlengkapan daruratnya dan pindah ke depan kantor gubernur di Surabaya. “Kami akan jalan kaki ke kantor gubernur di Surabaya, dan di sana kami akan mendirikan tenda keprihatinan ini,” ujarnya.
Koordinator korban Lumpur M Zainul Arifin sempat berharap, masalah mereka selesai saat muncul wacana membayar ganti rugi memakai dana talangan APBN. Namun sampai saat ini, warga belum menerima kabar kelanjutan rencana tersebut. “Jadi tidaknya kami belum tahu,” tegasnya. n ain

http://hotmudflow.wordpress.com/2010/10/02/bhttp://hotmudflow.wordpress.com/2010/10/02/bertahan-selama-50-hari/#more-3124ertahan-selama-50-hari/#more-3124

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More