Pembayaran Pelunasan Korban Lumpur Lapindo Masih Mendapatkan Janji Dari Minarak Lapindo Jaya Sekitar 250 Warga Korban Lumpur Lapindo Yang Tinggal Di Kahuripan Nirwan Terima Sertifikat Rumahnya Korban Leasing Sulit Mendapatkan Keadilan dari Kepolisian Polres Sidaorjo Tidak Menanggapai Laporan Korban Leasing Korban Leasing Takut Untuk Membuat Laporan Kepada Kepolisan Program Anak Asuh JAS MERAH untuk Anak-Anak Kurang Beruntung Isu Kudeta Tidak Terbukti, Lapas Di Jogja di Kudeta Pasukan Tidak Dikenal PT. MINARAK LAPINDO JAYA YANG BERJANJI MENYELESAIKAN SERTIFIKAT WARGA KAHURIPAN PADA BULAN OKTOBER, TIDAK TERBUKTI

Jumat, 08 Juli 2011

Masihkah KPK Bisa Diandalkan?

Tersangka kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games XVII Jakabaring, Palembang, M. Nazaruddin menuding KPK tidak berani menindaklanjuti perkembangan kasusnya. KPK dianggap hanya akan memutus benang merah kasus itu sampai di Nazaruddin saja, tanpa menyentuh pihak-pihak yang sudah diungkap oleh Nazaruddin.

Menurut Pengamat Politik Study for Indonesia Indepth (SIGI) Medrial Alamsyah, sebagai lembaga pemberantas kejahatan ekstra ordinary, KPK seharusnya menjadi satu-satunya lembaga harapan Indonesia. Sebab, lembaga tersebut memiliki perlengkapan superbodi dalam menangani setiap kasus yang ditanganinya, terutama kasus korupsi. Akan tetapi, tidak bisa dihindarkan pula, bila lembaga ini bersenggolan dengan urusan politik.

“Sudah banyak peristiwa secara kentara membuat kita bertanya-tanya, ada apa di KPK ini?” jelasnya, Jumat, 8 Juli 2011.

Sebab, jelasnya, beberapa tindakan KPK dalam menangani kasus Nazaruddin seringkali terlambat dan selalu membantah ketika dikonfirmasikan kebenarannya. Padahal telah nyata-nyata KPK kurang gesit dalam menangani, mulai dari pengeluaran surat cegah, menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka setelah Nazaruddin tidak di Singapura, dan lainnya.

Menurut Medrial, seumpama pimpinan KPK itu bersih, tetapi lembaga ini tidak hanya terdiri dari pimpinan saja. Aparat KPK tersebut kebanyakan adalah mantan polisi dan ada polisi yang dipinjamkan ke situ dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi di KPK.

“Ibaratnya, pimpinan KPK ini tidak bisa mengendalikan sepenuhnya orang-orang yang berada di bawahnya sehingga bekerja masing-masing. Oleh karena itu, permainan kasus tidak bisa dihindari,” ujarnya. Kata Medrial, aparat KPK juga pasti realistis, jika tiba-tiba KPK dibubarkan, artinya mereka (aparat KPK) ini akan kembali ke kepolisian. Sehingga segala upaya akan dilakukan.

Senada dengan hal itu, peneliti hukum Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Hifdzil Alim memang telah mencurigai di KPK ada mata-mata yang tidak bersih dalam menangani kasus korupsi. 

“Selama ini, rakyat Indonesia selalu beranggapan KPK selalu berintegritas, tetapi jika mulai tercium bau tidak sedap seperti ini, semakin memberi keyakinan ada yang tidak bersih di KPK,” tukasnya saat dihubungi  

Juru Bicara KPK Johan Budi SP belum bisa dikonfirmasi mengenai tudingan Nazaruddin tersebut. Bahkan, Johan mematikan ponselnya setelah beberapa kali ditelepon.

Sebelumnya, Nazaruddin mengaku pesimistis KPK mampu membongkar kasus itu secara tuntas. Penyebabnya, sejumlah pimpinan PD sudah melakukan pertemuan dengan KPK.

“Saya yakin KPK tidak berani menindak lanjuti masalah ini, karena udah ada pertemuan pimpinan KPK dengan Pimpinan Demokrat supaya kasus ini jangan dikembangkan lagi hanya dihabiskan sampai di Nazar. Padahal, informasi dari penyidik di KPK udah cukup bukti untuk menjadikan Angelina, Mirwan, dan Anas dan Andi Mallarangeng untuk menjadi tersangka.

Tetapi sudah ada deal di atas antara pimpinan KPK dan Pimpinan Demokrat supaya kasus jangan dikembangkan lagi,” ujar Nazar.


http://matanews.com/2011/07/08/masihkah-kpk-bisa-diandalkan

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.

KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN SUDI MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL YANG ADA PERJUANGAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI KAMI TERUS AKAN MELAWAN SAMAPAI KAPANPUN BANTUAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT SANGAT KAMI BUTUHKAN, DERITA KAMI JANGAN DI BAWA KE RANAH POLITIK

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More