Meski sudah sepuh, mantan politisi PDI-P yang kini hijarah ke Partai Gerindra, Permadi masih lantang suaranya. Dalam orasinya di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Permadi menyerukan untuk tidak takut melakukan revolusi.
"Sampaikan kepada SBY: rakyat mau revolusi..," pekik Permadi dalam orasi politiknya di Kampus USNI, Senin (21/03/2011).
Bukan hanya itu, Permadi kembali membuat bara semangat peserta panggung rakyat Indonesia tersebut. "Saya bersyukur, yang hadir di kampus USNI bukan orang elit. Tapi, rakyat yang kecewa dengan pemerintah. Saya ingin tanya, Berapa harga cabe, berapa harga beras, harga kedelai? Saya yakin! Anda tak mampu lagi beli sembako.
Dan saya juga yakin, para mahasiswa deg-degan karena takut orang tuanya tak mampu bayar," kata Permadi dengan nada meninggi.
Tanpa ragu, sambil membawa tongkat kecil, di atas panggung Permadi dengan lantang mengatakan pemerintahan SBY-Boediono sudah gagal.
"Ada rakyat yang bunuh diri karena sudah tak mampu cari makan. Saya ingin ubah pola pikir rakyat, bunuhlah orang yang membuat Anda sengsara melalui revolusi," tandas Permadi.
"Kalau Anda tak berani bunuh orang yang telah buat Anda sengsara, Anda hanya akan jadi pengemis di negeri sendiri. Negeri yang kaya, tapi rakyatnya sengsara. Hey rakyat, kalau mau revolusi, revolusilah yang benar. Bukan hanya menjatuhkan SBY, SBY jatuh. Yang dipilih Amerika adalah yang bisa dikendalikan," tegasnya.
Tak berhenti, Permadi pun mengutip ayat-ayat revolusi yang sempat dibarakan di zaman perjuangan. "Revolusilah, seperti yang diinginkan Bung Karno. Melakukan revolusi, menjebol kekuastan asing dan menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing," ucapnya.
"Rakyat harus ambil ranah-ranah yang subur. Yang ada, sekarang, tanah rakyat dipakai untuk lapangan golf. Tanah dipakai untuk mal, padahal itu menghancurlan ekonomi kerakyatan. Hancurkan mall, kalau kita mau revolusi," ajak Permadi.
Meski panas terik menyengat, politisi gaek ini berjanji akan berada di belakang mahasiswa yang berani merevolusi Indonesia. Pengalamannya, 40 tahun melakukan aksi di lapangan, dijadikan bekal bagi Permadi untuk berada di barisan terdepan melakukan revolusi.
"Saya berada dibelakangmu untuk lakukan reformasi total karena Pemerintah SBY telah menjadi budak asing yang takut kepada IMF dan Bank Dunia. Ingat negaramu telah direbut asing. Kekayaan negara telah dibuat bancakan untuk mengambil kekayaan negara. Menyuap pejabat-pejabat negara," katanya lantang.
"Sampaikan kepada SBY: rakyat mau revolusi..," pekik Permadi dalam orasi politiknya di Kampus USNI, Senin (21/03/2011).
Bukan hanya itu, Permadi kembali membuat bara semangat peserta panggung rakyat Indonesia tersebut. "Saya bersyukur, yang hadir di kampus USNI bukan orang elit. Tapi, rakyat yang kecewa dengan pemerintah. Saya ingin tanya, Berapa harga cabe, berapa harga beras, harga kedelai? Saya yakin! Anda tak mampu lagi beli sembako.
Dan saya juga yakin, para mahasiswa deg-degan karena takut orang tuanya tak mampu bayar," kata Permadi dengan nada meninggi.
Tanpa ragu, sambil membawa tongkat kecil, di atas panggung Permadi dengan lantang mengatakan pemerintahan SBY-Boediono sudah gagal.
"Ada rakyat yang bunuh diri karena sudah tak mampu cari makan. Saya ingin ubah pola pikir rakyat, bunuhlah orang yang membuat Anda sengsara melalui revolusi," tandas Permadi.
"Kalau Anda tak berani bunuh orang yang telah buat Anda sengsara, Anda hanya akan jadi pengemis di negeri sendiri. Negeri yang kaya, tapi rakyatnya sengsara. Hey rakyat, kalau mau revolusi, revolusilah yang benar. Bukan hanya menjatuhkan SBY, SBY jatuh. Yang dipilih Amerika adalah yang bisa dikendalikan," tegasnya.
Tak berhenti, Permadi pun mengutip ayat-ayat revolusi yang sempat dibarakan di zaman perjuangan. "Revolusilah, seperti yang diinginkan Bung Karno. Melakukan revolusi, menjebol kekuastan asing dan menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing," ucapnya.
"Rakyat harus ambil ranah-ranah yang subur. Yang ada, sekarang, tanah rakyat dipakai untuk lapangan golf. Tanah dipakai untuk mal, padahal itu menghancurlan ekonomi kerakyatan. Hancurkan mall, kalau kita mau revolusi," ajak Permadi.
Meski panas terik menyengat, politisi gaek ini berjanji akan berada di belakang mahasiswa yang berani merevolusi Indonesia. Pengalamannya, 40 tahun melakukan aksi di lapangan, dijadikan bekal bagi Permadi untuk berada di barisan terdepan melakukan revolusi.
"Saya berada dibelakangmu untuk lakukan reformasi total karena Pemerintah SBY telah menjadi budak asing yang takut kepada IMF dan Bank Dunia. Ingat negaramu telah direbut asing. Kekayaan negara telah dibuat bancakan untuk mengambil kekayaan negara. Menyuap pejabat-pejabat negara," katanya lantang.
http://www.tribunnews.com/2011/03/21/permadi-ajak-rakyat-revolusi-ala-soekarno
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Rela Berkunjung di Blog Agustinus.